Persahabatan kami memang terkadang tak
seindah daun dan angin,, tapi awal pertemuan kami adalah takdir yang telah
tuhan (Allah) gariskan,,,,, entah mengapa,, dia laksana hujan dan petir, lebih
indah lagi saat tawanya memberi kedamaian,,,,
Aku tak ingin memang, membiarkan rasa
berkecamuk menjadi rasa yang tak urung,,, sejatinya aku tak ingin kehilangan
sesosok sepertinya,,, dia telah membiaskan pelangi untukku,,,, dia telah
membagi kebahagiaan dan luka kepadaku,,, dia sanggup menghargaiku tanpa pernah
aku meminta.... bahkan aku lebih sulit untuk membalas betapa ia bisa menerimaku
apa adanya,,,, menerimaku dengan sepotong tabiat yang terkadang membuat orang
enggan dan segan,,,,