apa yang salah,,,

gw gak  tahu kenapa kenyataan kadang gak sesuai dengan kebenaran,,,,
aku gak tahu harus memulai ngomongin cinta apa persoalan kuliah gw,, yang ya,,, ip gw turun,,,
kadang gw gak habis pikir,,, kog bisa gue dapat c mata kuliah sosiologi dan sejarah lokal,,, yang gak bisa dibayangin lagi adalah bayu,, temen gue yang biasanya ya,, bukan kita meremehkan,, tapi jika lihat kenyataan dia aja masih dapat b. tahu gak semua itu bikin gw gak habis pikir,,,,

Awan,,,,

bila boleh sampaikan rindu ini pada seseorang itu,,,,
bila boleh ingin sekali lagi aku masih mengingatnya,,,,
bila boleh dapatkan aku memikirkannya,,,,

fikirkan aku,,aku rindu,,,,

melihat rembulan aku takut engkau jadi salah telah mengenalmu,,,,
memandang matahari aku takut engkau salah telah melukaiku,,,
memikirkanmu membuatku selalu takut jika aku salah tak bisa melupakanmu,,,,
bila nanti apa yang kulakukan selalu salah untukmu,,, aku ingin jadi benar ketika kamu,,, telah mengatakan kita bukan yang ditakdirkan,,,,
        

harus belajar,,

hari ini bukan kita berbicara soal bagaimana, apa, siapa,yang seharusnya kita dapatkan,,,
tapi sesuatu itu yang membuat kita jadi manfaat,,,
hari ini kita belajar bukan bagaimana kita meminta balasan ucapan terima kasih,,,,
tapi seseuatu itu yang orang sadari sebagai ketulusan untuk membantu,,,,,
hari ini kita belajar bukan bagaimana mengingat sesuatu yang lalu,,,,
tapi sesuaatu itu yang kita hidupkan sebagai kenangan yang indah,,
hari ini kita belajar bukan bagaimana kita dicintai orang,,,,
tapi sesuatu itu yang bisa membuat kita mencintai orang lain,,,,,,,

Do'a untuk q,, bapak, ibu ku,,

Di persimpangan ku dengar gemuruh lagi,,
terasa bergetar hati seakan ingin keluarkan tetesan embun dalam kelopak mata,,,
hati jaadi prau nan tak sanggup untuk di uji,,,, yang ada hanya segenggam,, asa yang entah mengapa jauh menerawang,,,,,
aku lihatdiri lagi yang terasa kecil,, dan selalu tersulut,, dalam penyakit hati,,,,

Pagi Piluh,,,

aku ingin berbagi kepingan emas,,,, tapi sayangnya aku dibagi jutaan amoeba,,
aku ingin berbagi tawa,,, sayangnya aku telak jadi bulan-bulanan,,,,
aku ingin membaginya sayangnya semua bercecer terbagi-bagi,,,,,

hati membagi,, tapi jiwa tak nampak,,,
aku keluhi,,, masih ragu dan bertanya,,,,
aku mampu,,, tapi aku malu,,,,

bagi aku tuk tak berpenyakit hati,,,,
kubangi aku dalam kubangan mimpi,,,
rajut aku dalam ambisi,,,

Pengalaman kuliah,,,

good by,,, MABA
mungkin itu adalah kata-kata yang tepat untuk saat ini,,,,
bisa kuliah dan merasakan bangku kuliah, apalagi dapat beasiswa,, ehm itu adalah pengalaman yang luar biasa,,,
belum tentu setiap orang bisa merasakan hal itu bukan?,,,
setiap orang punya kehidupan masing-masing,, punya pengalaman masing-masing,,, kebahagiaan masing-masing,,, dan tentunya masalah masing-masing,,,
memasuki dunia baru seperti kuliah memang sebuah tantangan baru,,, memulai mencari dan menemukan apa arti diri sendiri,,, mencari apapun yang bisa di petik dan di pelajari,,,,

maukah kalian kawan mengenalku,,,,,,

mario teguh,,, ia seorang motivor ulung,, bukan begitu kawan?,,,,
hari ini di saat senja hampir terbenam,, aku kembali ingin merenung tentang hidupku,,,, mario teguh bilang yang pada intinya belum tentu orang yang anda kenal,,mengenal anda,, daripada orang yang benar-benar anda kenal,, tapi anda merasa belum mengenal,,,

kembali aku terbesit dalam benak,,, benarkah ada yang mengenalku,,, memahamiku,,,,,
owh,, sekian tahun aku punya banyak teman,, tapi kini aku sadar, tidak dari semua mereka mampu mengenalku,,,,

Dengar Ceritaku Kawan,,,

ketika lagi ku samarkan hidup,,,, semua terjadi sama seperti yang telah terbayangkan,,,,
pasti dalam masing-masing benak sulit untuk berpihak,,
namun kawan ,,, aku kembali ingin terperanjat dalam kubangan mimpi,,, memang tak harus sama menjadi seperti orang lain,, jika memang hanya menghasilkan penyakit hati,,,
kawan,,, aku ingin kembali menjadi yang lalu, namun aku minta tetap seperti ini,,,
aku terkadang sulit daan selalu di buat bingung dengan banyaknya persoalan kehidupan,,,,,
tapi kawan,,, semakin jauh semakin tersadar,jika semakin banyak persoalan,, semakin kita dewasa menghadapinya,,,,

dear kawan part 1 (one)

Rindu,,, milik siapa?,,,

Aku yakin rindu ini adalah milikmu,,,,, namun aku lebih rindu teguran Tuhan (Allah),,
Aku yakin engkau cintaku,,, namun aku lebih yakin saat Allah mencintaiku,,,,,
Aku yakin kita memiliki perasaan yang sama,,, namun aku lebih yakin persaan Allah kepadaku,,,
        Aku ingin asamu wahai cinta,,,, tapi benarkah asamu sanggup ku gapai?,, lebih dari saat aku mudah menggapai asa Allah,,,,
        Aku bahagia merindukanmu,,,,,, tapi benarkah rindu ini sanggup mengalahkan rinduku pada Allah,,,,,,,,,

Saradigma Senandung Cinta,,,,

“Lubang tak bertuah”

            Mata itu sayup, saat aku berusaha mengingatnya. Tapi dia entah bagaiamana menatapku saat ini. Menatapku yang benar telah melupakan segala cerita yang terjadi antara aku dengannya. Aku tak bisa berbohong jika bekas rasa bahagia ini masih tetap lekat dalam hati, bahkan dalam benak tak sedikitpun memory ini ingin melupakannya,,,tapi aku ingin lupa kepadanya, karena ada orang lain yang telah menunggu perasaan ini untuk tak lagi dibagi.

            Seperti biasa dan seperti malam-malam yang sama, aku selalu menatap ribuan bintang dari balik jendela. Berharap salah satu diantaranya menyinggahiku dengan sinar yang paling terang. Tapi semakin larut, semakin pula semerbak wangi hujan mnyerka diantara dingin malam yang tak lagi sepoi, hanya kadang semilir ini selalu mengundang pertanyaan yang sama, pertanyaan jika cinta itu tak bisa diabaikan, walau secuilnya telah menjadi perih.

            Saat ku toleh kak Aus yang sedang sibuk dengan kertas-kertas diatas mejanya, aku selalu merasakan penyesalan yang dalam kepadanya. Tapi bagaimana lagi jika memang perasaan ini masih tak luluh kepadanya, aku tahu pasti sakit jika cinta hanya separuh dimiliki, tapi aku tak bisa mengelak pada takdir yang memang membuatnya begini.

            Aku menyapanya dengan nama Deo, padahal tak ada yang berani memanggil namanya seperti itu. Tapi setiap kali mata sayup itu mulai disapa, seakan hanya mampu diam dalam bisunya kata-katanya. Aku tak bisa mengerti dengannya, mengapa sikapnya selalu berbeda kepadaku. Sikapnya penuh kehangatan, penuh keramahan, dan penuh dengan perhatian.  Namun aku tak menyadari jika apa yang ia berikan padaku adalah perasaan cinta seutuhnya, yang tak bisa aku berikan seutuhnya pula kepadanya, hingga saat ini.

puisi eni

ach,, kidung itu seakan indah,,,,
meski tak sempat namun ingin,,
cinta telah gugur,,,,
mungkin teremban oleh rasa yakin,,,,
namun tak pasti pula siapa yang ingin,,,
achhh,,, tidak hanya aku,,,,, aku yang ingin,,,
ini cinta yang sama,, sama seperti yang lalu,,,, terbias dan karam,,, benar cinta tak sesenggukan melo yang slalu dramatis,,,
bukan aku yang kuasa ,,, tapi dialah yang menguasa,,,
meski takdir jadi hulubalang,,,,,
aku menerima,,,,,,