Selasa, 30 September 2014

Cerpen



Cinta salah prasangka,,,,
Dia masih terengah-engah, nafasnya bahkan belum benar betul. Terburu-buru ia datang  menghampiriku, menyerahkan selembar kertas dengan sebuah kotak kado berukuran kecil. Aku terdiam menatapnya dalam kebingungan, tapi ia masih saja membenarkan nafasnya. Dengan langkah gontainya,,,,

 
“ini,,ini,,,” ujarnya , aku diam tak berkomentar berusaha untuk mencerna keiinginannya , bahkan dalam diamku aku belum menerima barang yang ia serahkan kepadaku,,,,
“cepat ambil ini,, cepat,,” ujarnya lagi meykinkan.,…
“apa?” kataku,,
“uwdah bawa dulu,, ntar aku jelaskan,,” tambahnya lantas berlari sekuat ia bisa,,,, menuju ruang kelas,,, padahal aku lihat sejak tadi,, ruang itu sudah memulai kelasnya…..
“kebiasaan buruk,,” ujarku lagi lirih,,,
Aku sudah menduga, laki-laki itu,, ach bukan lebih tepatnya anak kecil itu berani sekali. Sebuah surat?,, kotak kado kecil ?,,, bukankah ini artinya dia sedang melamarku?. Namun perlahan dengan pasti aku mencoba untuk membukanya,,, membaca tulisan romantic dalam selembar kertas berwarna merah muda,, yang bergambarkan hati. Kata-kata romantic yang ia tuliskan sungguh membuatku geli?,,, bukankah dia bukan seorang sosok yang romantic yang seperti aku kenal?,, mana mungkin?,,, dari mana ia mendapatkan kata-kata seperti ini?,,,.
“I love u,, I love u,,,”
“mungkin terlambat ,, tapi aku tulus,,”
“terima kasih cinta,, cinta yang datang dan menghamburku dalam bahagia,,,”
“engkau bukan pelabuhan ,, akupun bukan kapal,,, tapi aku dan kamu adalah sebuah cinta,,”
“terima semua ini,,,, terima dengan ketulusan yang sama seperti yang aku berikan kepadaku,, I love u,, I love u,,,”
Hach sejenak aku benara-benar tersentuh ,,, tapi mungkinkah benar jika semua ini untukku. Aku buka sebuah kotak kecil ini,,, ke pandangi dan ini adalah cincin,,, cincin indah yang pantas dilamatkan di jari seorang perempuan. Ach aku benar-benar terkejut,, benarkah ega memberikan kesetiaannya untukku ?, aku memang tak percaya, tapi ini benar-benar ada di depanku.
Hatiku mulai berdebar lagi,,, rasa berdebar yang dulu sempat hilang untuknya, darahku rasanya mulai mengalir .. lebih deras hingga aku sendiri tak tahu dari mana arah mengalirnya. Aku tersipuh, sejenak hanya bisa membolak-balikkan selembar kertas ini yang aku pegang, tapi aku hanya memandangi cincin dalam kotak ini,, yang belum sempat aku sentuh.
“achh mana mungkin ,, baiknya aku tunggu ega,,” batinku,, aku membatin sembari menerawang jauh memikirkan tingkah laki-laki kunyuk itu,, benarkah?,, tingkahnya saja masih baanyak kekanak-kanakan,, aku mendenguskan nafasku,, mencoba menatanya kembali karna rasa tak percayaku pada seseorang itu.
Beberapa menit aku masih menunggu,, tapi batang hidung laki-laki itu masih belum muncul juga,,, harusnya saat ini kelasnya sudah usai,, dia saja telat hamper setengah jam lebih. Karna masih banyak hal yang akan aku lakukan, aku memutuskan untuk pulang ke kost, dan kusimpan semua barang-barang ini ke dalam tasku. Aku terdiam,, bahkan hampir membisu saat melewati trotoar kampus. Sembari memandangi orang-orang sibuk dengan setumpuk bukunya.
Namun sejenak mataku melirik ke arah laki-laki dan perempuan yang sedang berjalan di seberang trotoar yang lain,, aku fikir mereka sepasang kekasih,, kulihat sorot mata mereka menandakan kebahagiaan,, bahkan sesekali mereka tak ragu untuk saling berpegangan tangan satu sama lain,,, achh hal itu jadi mengingatkanku dengan si kunyuk ,, jika sedang jalan,,, dia selalu memaksa untuk memegang tanganku,, tapi karna aku enggan,,, tingkah manjanya membuatku marah dan kadang meninggalkannya sendiri di jalanan,,, lagi pula siapa yang menyuruh untuk memperlakukan aku seperti itu. aku tak menyukai hal-hal konyol seperti itu,,, menerimanya saja sebagai kekasih sudah membuatku alergi,, apalgi untuk hal yang demikian. Namun di tengah lamunku,, bayangan tentang barang-barang yang ia berikan tadi sempat terbesit dalam benakku,, achh hal itu membuatku bosan. Namun di tengah-tengah itu,, aku dengar suara motor,, suara motor yang tak asing aku dengar,,, ku tolehkan wajahku untuk memastikannya,, memastikan bahwa suara motor itu milik ega,,,,.
“ayo naik,,,” ajaknya ,, seolah aku harus mngiyakan ajakannya.,,,
Tas gendongku lantas ku taruh di tengah, sebagai pembatas ,, takutnya ada yang membuat hormon terangsang,, hehe takut jika jatuhnya malah nambah dosa. Yachhh soal ini emang sulit menjelaskan,, tapi yach sudah toch setiap orang memiliki komitment dan prinsipnya dalam hidup.
“aku lapar,, makan sebentar ya,,” ujarnya ,,, rasanya ingin menolak,,,tapi jika aku tolak pasti banyak hal yang menimbulkan hal gak jelas,, tapi ya sudahlah sembari menunggu kejelasan barang yang ia berikan tadi.
“ehm,, tapi jangan lama-lama tugasku numpuk,,,,” jawabku sekenanya,,,,
Aku terdiam,, bukan maksudku kami berdua saling terdiam,, hanya saja tak adaa topic yang bisa kita bahas lagi di atas motor seperti ini.  Apalagi saat menunggu macetnya jalanan saat jam-jam makan siang seperti ini, walaupun begitu aku tetap ingin memastikan kepastian atas barang-barang yang ega berikan kepadaku tadi.
Hampir kurang lebih 20 menit setelah menembus keramaian dan padat serta panasnya jalanan kampus ini. Aku dan ega tiba disebuah warung makan sederhana dengan menu andalannya soto babat dan sop buntut dengan harga yang masih ekonomislah asalkan jangan keseringan,, cukup buat yang namanya perbaikan gizi.
“aku pesankan ya,,,” ujar ega menawariku ,,
“enggak,,, aku nggak usah minum aja,,” ujarku sembari meletakkan tumpukan buku yang aku tenteng sedari tadi.
Ega duduk di depanku , tapi ia masih sajaa belum memulai perbincangan yang ingin aku tuju. Akupun begitu malas memulainya ,, aku biarkaan saja,, mana mungkin aku memulainya ? achh daripada dia nyangkain aku yang kelewat gr.
Tidak lama pesanaanpun datang, semangkuk soto babat dan 2 gelas as jeruk,, sang pelayan tersenyum ramah,, maklum lumayan kenal ,, dia tak lain adalah istri si pemilik warung,,
“kok Cuman semangkuk ?,, mbaknya gak makan?..” tanyanya seperti biasa ramah,kepada pembelinya,,
“nggak,, mungkin dia lagi diet,,,” ujar egaa tanpa benar-benar menggubris,,,, matanya hanya terarah di mangkuk soto babat itu,,,,,
“benar ya,, mbak,,” ujar sang pelayan lagi,, aku hanya tersenyum,, sedikit menyeringai parau,,,,
“buruan ga,,, tugas numpuk jangan main-main,,, kebiasaan,,” ujarku mulai nada emosi,,, mendengar pejelasan soal diet,,,,
Egaa lantas melahap semangkuk soto di depannya,, dan tak butuh waktu lama untuknya menghabiskan makanannya,, maklum semalam dia bilang tak makaan,, sedang tadi pagi tak sempat,,, salah siapaa tak mau menyempatkan,,, bukankah dia sudah dewasa,, mengurus dirinya sendiri saja masih kalang kabut, apalagi mau coba-coba melamarku,, achh benar ngomong soal melamar jadi inget soal cincin dan kertas yang ia berikan padaku pagi tadi,, tapi kenapa ia masih diam tak menjelaskan apapun,, hacchhh lagi-lagi kunyuk satu ini pengen buat aku naik darah ajah.
Aku dan ega masih duduk-duduk, kami berdua masih belum beranjak,, ega bilang tak baik untuk pencernaan jika habis makan langsung bergegas,, katanya pencernaannya bisa terganggu,, ehmm dasar anak alay,,, bisa-bisanya aku jadi couplenya,,, membayangkannya saja sebenarnya membuatku jijay bin enek,, tapi bagaimana lagi,, meskipun dia hanya adik angkatan tapi kegigihannya juga patut diacungi jempol,, lagi pula jika dia tak diterima pasti setiap saat dan setiap waktu dia hanya mengganggu aku,, itu malah memperburuk keadaan,, soal cinta bisa di atur belakangan,,, kalau soal perasaanku sendiri,, rasanya aku ingin merelakan semuanya,, toh perasaan siapa yang tahu,, mungkin kunyuk ini bisa membuatku lebih mengerti soal itu.
Tanpa sadar seseorang datang dan menyambut kami seolah meledek,,,,
“cieee,, lagi kencan.,,,, enak banget nichhh” ujarnya,,, ku tolehkan wajahku ke arahnya,, dan benar,, dia adalah kakak kelas ega waktu di sma dulu,, dan sekarang mereka dipertemukan lagi di salah satu oraganisasi kampus,, pers jurnalis.
“apa sichh kak?,, orang cuman makan doang,,, kak sony pengen ya,,” ledek bocah ingusan ini meledek kak sony,,, yachh aku dengan kak sony sichh lumayan akrab,, tapi aku jauh lebih mengenalnya sejak kita terlibat proyek beberapa bulan lalu,,
“owhhh iya ga,, mumpung kita ketemu disini,, aku minta barang yang kemarin aku titipkan ke kamu,,,,” ujar kak sony.. jelas aku tahu barang yang kak sony maksud,, firasatku benar,,,,
“achh kotak kado dan surat,,?” jelas ega lagi,,,, seolah memberikan isyarat kepadaku,,,
“iya jangan bilang uwdaah kamu gadeinnn,,” ujar kak sony diselingin bercanda,,
“yachh kalok cuman itu mending gadein orangnya dechhh,,” ujar ega , ega memandangku,, firasatku benar soal isyarat yang ia tujukan kepadaku,,,, aku lantas mengambilnya di dalam tas gendongku dan memberikannya kepada ega,,
“nichh kak,, maaf ya,, aku gak langsung ngasih ke kakak,,” ujar ega dengan gaya selengeknya,,,
Aku terdiam,, memandang ega lekat-lekat,, ingin rasanya aku remas-remas bocah ini,,, tingkahnya yang selengekan,,, dan aduchh yang pasti dia sebenarnya bukan tipeku sama sekali,, tapi apa boleh buat,, mungkin harusnya aku “menyelam sambil minum air,, kunyuk ini menyebalkan,,” ujarku gigih dalam batin,,,,
“hana,,,” ujarnya,,, “eh salah ,,, kak hana,,” tambahnya lagi meledekkk,,,, “hana sayang kamu gak ngerasa itu lamarankukan?,,,” tanyanya,,, tanpa piker panjang,,
“kalok iya,,” jawabku mulai bersungut,,,
“hehehehhee maaf ,, nanti pas aku mau melamar kamu,, aku janji aku pasti berikan yang lebih baik,,” ujarnya,,,, menggombal,,, achh dasar bocah , memang aku percaya,, apalagi sama orang sepertinya yang isi otaknya cuman main-main doang,,,
“apanya,,?” jawabku pura-pura gak ngerti,,, tapi ia hanya melotot tanda ia tak habis piker denganku,,, hari ini benar-benar,, aku dikibuli pacar kunyukku alias adik angkatanku,, lain hari gak akan lagi,, dasar bocah,,, senangnya mempermainkan orang,,, batinku. Aku memandangnya lamat-lamat sengaja membuatnya gr,, biar tahu rasa,, gimana rasanya gr,,
“kenapa sich kok liatin aku?,,,”
“hachhh,,, uwdah ya,, aku capek main-main,, putus ajachhh ya,,,,” ujarku,,, dia terdiam,, tak percaya terlebih lagi saat aku benar-benar beranjak dari tempat dudukku,,,,,, aku tersenyum melihat ekspresinya yang masih belum beranjak dalam kebingungannya.
The end,,,
Inuyhaw irs ine
(29-04-2014),,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi para pembaca,,,, jangan lupa ya,,, comentnya,,,,,