Cinta
salah prasangka,,,,
Dia
masih terengah-engah, nafasnya bahkan belum benar betul. Terburu-buru ia
datang menghampiriku, menyerahkan
selembar kertas dengan sebuah kotak kado berukuran kecil. Aku terdiam
menatapnya dalam kebingungan, tapi ia masih saja membenarkan nafasnya. Dengan
langkah gontainya,,,,
“ini,,ini,,,”
ujarnya , aku diam tak berkomentar berusaha untuk mencerna keiinginannya ,
bahkan dalam diamku aku belum menerima barang yang ia serahkan kepadaku,,,,
“cepat
ambil ini,, cepat,,” ujarnya lagi meykinkan.,…
“apa?”
kataku,,
“uwdah
bawa dulu,, ntar aku jelaskan,,” tambahnya lantas berlari sekuat ia bisa,,,,
menuju ruang kelas,,, padahal aku lihat sejak tadi,, ruang itu sudah memulai
kelasnya…..
“kebiasaan
buruk,,” ujarku lagi lirih,,,
Aku
sudah menduga, laki-laki itu,, ach bukan lebih tepatnya anak kecil itu berani
sekali. Sebuah surat?,, kotak kado kecil ?,,, bukankah ini artinya dia sedang
melamarku?. Namun perlahan dengan pasti aku mencoba untuk membukanya,,, membaca
tulisan romantic dalam selembar kertas berwarna merah muda,, yang bergambarkan
hati. Kata-kata romantic yang ia tuliskan sungguh membuatku geli?,,, bukankah
dia bukan seorang sosok yang romantic yang seperti aku kenal?,, mana
mungkin?,,, dari mana ia mendapatkan kata-kata seperti ini?,,,.
“I
love u,, I love u,,,”
“mungkin
terlambat ,, tapi aku tulus,,”
“terima
kasih cinta,, cinta yang datang dan menghamburku dalam bahagia,,,”
“engkau
bukan pelabuhan ,, akupun bukan kapal,,, tapi aku dan kamu adalah sebuah
cinta,,”
“terima
semua ini,,,, terima dengan ketulusan yang sama seperti yang aku berikan
kepadaku,, I love u,, I love u,,,”
Hach
sejenak aku benara-benar tersentuh ,,, tapi mungkinkah benar jika semua ini
untukku. Aku buka sebuah kotak kecil ini,,, ke pandangi dan ini adalah
cincin,,, cincin indah yang pantas dilamatkan di jari seorang perempuan. Ach
aku benar-benar terkejut,, benarkah ega memberikan kesetiaannya untukku ?, aku
memang tak percaya, tapi ini benar-benar ada di depanku.
Hatiku
mulai berdebar lagi,,, rasa berdebar yang dulu sempat hilang untuknya, darahku
rasanya mulai mengalir .. lebih deras hingga aku sendiri tak tahu dari mana
arah mengalirnya. Aku tersipuh, sejenak hanya bisa membolak-balikkan selembar
kertas ini yang aku pegang, tapi aku hanya memandangi cincin dalam kotak ini,,
yang belum sempat aku sentuh.
“achh
mana mungkin ,, baiknya aku tunggu ega,,” batinku,, aku membatin sembari
menerawang jauh memikirkan tingkah laki-laki kunyuk itu,, benarkah?,,
tingkahnya saja masih baanyak kekanak-kanakan,, aku mendenguskan nafasku,,
mencoba menatanya kembali karna rasa tak percayaku pada seseorang itu.
Beberapa
menit aku masih menunggu,, tapi batang hidung laki-laki itu masih belum muncul
juga,,, harusnya saat ini kelasnya sudah usai,, dia saja telat hamper setengah
jam lebih. Karna masih banyak hal yang akan aku lakukan, aku memutuskan untuk
pulang ke kost, dan kusimpan semua barang-barang ini ke dalam tasku. Aku
terdiam,, bahkan hampir membisu saat melewati trotoar kampus. Sembari
memandangi orang-orang sibuk dengan setumpuk bukunya.
Namun
sejenak mataku melirik ke arah laki-laki dan perempuan yang sedang berjalan di
seberang trotoar yang lain,, aku fikir mereka sepasang kekasih,, kulihat sorot
mata mereka menandakan kebahagiaan,, bahkan sesekali mereka tak ragu untuk
saling berpegangan tangan satu sama lain,,, achh hal itu jadi mengingatkanku
dengan si kunyuk ,, jika sedang jalan,,, dia selalu memaksa untuk memegang
tanganku,, tapi karna aku enggan,,, tingkah manjanya membuatku marah dan kadang
meninggalkannya sendiri di jalanan,,, lagi pula siapa yang menyuruh untuk
memperlakukan aku seperti itu. aku tak menyukai hal-hal konyol seperti itu,,,
menerimanya saja sebagai kekasih sudah membuatku alergi,, apalgi untuk hal yang
demikian. Namun di tengah lamunku,, bayangan tentang barang-barang yang ia
berikan tadi sempat terbesit dalam benakku,, achh hal itu membuatku bosan.
Namun di tengah-tengah itu,, aku dengar suara motor,, suara motor yang tak asing
aku dengar,,, ku tolehkan wajahku untuk memastikannya,, memastikan bahwa suara
motor itu milik ega,,,,.
“ayo
naik,,,” ajaknya ,, seolah aku harus mngiyakan ajakannya.,,,
Tas
gendongku lantas ku taruh di tengah, sebagai pembatas ,, takutnya ada yang
membuat hormon terangsang,, hehe takut jika jatuhnya malah nambah dosa. Yachhh
soal ini emang sulit menjelaskan,, tapi yach sudah toch setiap orang memiliki
komitment dan prinsipnya dalam hidup.
“aku
lapar,, makan sebentar ya,,” ujarnya ,,, rasanya ingin menolak,,,tapi jika aku
tolak pasti banyak hal yang menimbulkan hal gak jelas,, tapi ya sudahlah
sembari menunggu kejelasan barang yang ia berikan tadi.
“ehm,,
tapi jangan lama-lama tugasku numpuk,,,,” jawabku sekenanya,,,,
Aku
terdiam,, bukan maksudku kami berdua saling terdiam,, hanya saja tak adaa topic
yang bisa kita bahas lagi di atas motor seperti ini. Apalagi saat menunggu macetnya jalanan saat
jam-jam makan siang seperti ini, walaupun begitu aku tetap ingin memastikan
kepastian atas barang-barang yang ega berikan kepadaku tadi.
Hampir
kurang lebih 20 menit setelah menembus keramaian dan padat serta panasnya
jalanan kampus ini. Aku dan ega tiba disebuah warung makan sederhana dengan
menu andalannya soto babat dan sop buntut dengan harga yang masih ekonomislah
asalkan jangan keseringan,, cukup buat yang namanya perbaikan gizi.
“aku
pesankan ya,,,” ujar ega menawariku ,,
“enggak,,,
aku nggak usah minum aja,,” ujarku sembari meletakkan tumpukan buku yang aku
tenteng sedari tadi.
Ega
duduk di depanku , tapi ia masih sajaa belum memulai perbincangan yang ingin
aku tuju. Akupun begitu malas memulainya ,, aku biarkaan saja,, mana mungkin
aku memulainya ? achh daripada dia nyangkain aku yang kelewat gr.
Tidak
lama pesanaanpun datang, semangkuk soto babat dan 2 gelas as jeruk,, sang
pelayan tersenyum ramah,, maklum lumayan kenal ,, dia tak lain adalah istri si
pemilik warung,,
“kok
Cuman semangkuk ?,, mbaknya gak makan?..” tanyanya seperti biasa ramah,kepada
pembelinya,,
“nggak,,
mungkin dia lagi diet,,,” ujar egaa tanpa benar-benar menggubris,,,, matanya
hanya terarah di mangkuk soto babat itu,,,,,
“benar
ya,, mbak,,” ujar sang pelayan lagi,, aku hanya tersenyum,, sedikit menyeringai
parau,,,,
“buruan
ga,,, tugas numpuk jangan main-main,,, kebiasaan,,” ujarku mulai nada emosi,,,
mendengar pejelasan soal diet,,,,
Egaa
lantas melahap semangkuk soto di depannya,, dan tak butuh waktu lama untuknya
menghabiskan makanannya,, maklum semalam dia bilang tak makaan,, sedang tadi
pagi tak sempat,,, salah siapaa tak mau menyempatkan,,, bukankah dia sudah
dewasa,, mengurus dirinya sendiri saja masih kalang kabut, apalagi mau
coba-coba melamarku,, achh benar ngomong soal melamar jadi inget soal cincin
dan kertas yang ia berikan padaku pagi tadi,, tapi kenapa ia masih diam tak
menjelaskan apapun,, hacchhh lagi-lagi kunyuk satu ini pengen buat aku naik
darah ajah.
Aku
dan ega masih duduk-duduk, kami berdua masih belum beranjak,, ega bilang tak
baik untuk pencernaan jika habis makan langsung bergegas,, katanya
pencernaannya bisa terganggu,, ehmm dasar anak alay,,, bisa-bisanya aku jadi
couplenya,,, membayangkannya saja sebenarnya membuatku jijay bin enek,, tapi
bagaimana lagi,, meskipun dia hanya adik angkatan tapi kegigihannya juga patut
diacungi jempol,, lagi pula jika dia tak diterima pasti setiap saat dan setiap
waktu dia hanya mengganggu aku,, itu malah memperburuk keadaan,, soal cinta
bisa di atur belakangan,,, kalau soal perasaanku sendiri,, rasanya aku ingin
merelakan semuanya,, toh perasaan siapa yang tahu,, mungkin kunyuk ini bisa membuatku
lebih mengerti soal itu.
Tanpa
sadar seseorang datang dan menyambut kami seolah meledek,,,,
“cieee,,
lagi kencan.,,,, enak banget nichhh” ujarnya,,, ku tolehkan wajahku ke
arahnya,, dan benar,, dia adalah kakak kelas ega waktu di sma dulu,, dan
sekarang mereka dipertemukan lagi di salah satu oraganisasi kampus,, pers
jurnalis.
“apa
sichh kak?,, orang cuman makan doang,,, kak sony pengen ya,,” ledek bocah
ingusan ini meledek kak sony,,, yachh aku dengan kak sony sichh lumayan akrab,,
tapi aku jauh lebih mengenalnya sejak kita terlibat proyek beberapa bulan
lalu,,
“owhhh
iya ga,, mumpung kita ketemu disini,, aku minta barang yang kemarin aku
titipkan ke kamu,,,,” ujar kak sony.. jelas aku tahu barang yang kak sony
maksud,, firasatku benar,,,,
“achh
kotak kado dan surat,,?” jelas ega lagi,,,, seolah memberikan isyarat
kepadaku,,,
“iya
jangan bilang uwdaah kamu gadeinnn,,” ujar kak sony diselingin bercanda,,
“yachh
kalok cuman itu mending gadein orangnya dechhh,,” ujar ega , ega memandangku,,
firasatku benar soal isyarat yang ia tujukan kepadaku,,,, aku lantas
mengambilnya di dalam tas gendongku dan memberikannya kepada ega,,
“nichh
kak,, maaf ya,, aku gak langsung ngasih ke kakak,,” ujar ega dengan gaya
selengeknya,,,
Aku
terdiam,, memandang ega lekat-lekat,, ingin rasanya aku remas-remas bocah
ini,,, tingkahnya yang selengekan,,, dan aduchh yang pasti dia sebenarnya bukan
tipeku sama sekali,, tapi apa boleh buat,, mungkin harusnya aku “menyelam
sambil minum air,, kunyuk ini menyebalkan,,” ujarku gigih dalam batin,,,,
“hana,,,”
ujarnya,,, “eh salah ,,, kak hana,,” tambahnya lagi meledekkk,,,, “hana sayang
kamu gak ngerasa itu lamarankukan?,,,” tanyanya,,, tanpa piker panjang,,
“kalok
iya,,” jawabku mulai bersungut,,,
“hehehehhee
maaf ,, nanti pas aku mau melamar kamu,, aku janji aku pasti berikan yang lebih
baik,,” ujarnya,,,, menggombal,,, achh dasar bocah , memang aku percaya,,
apalagi sama orang sepertinya yang isi otaknya cuman main-main doang,,,
“apanya,,?”
jawabku pura-pura gak ngerti,,, tapi ia hanya melotot tanda ia tak habis piker
denganku,,, hari ini benar-benar,, aku dikibuli pacar kunyukku alias adik
angkatanku,, lain hari gak akan lagi,, dasar bocah,,, senangnya mempermainkan
orang,,, batinku. Aku memandangnya lamat-lamat sengaja membuatnya gr,, biar
tahu rasa,, gimana rasanya gr,,
“kenapa
sich kok liatin aku?,,,”
“hachhh,,,
uwdah ya,, aku capek main-main,, putus ajachhh ya,,,,” ujarku,,, dia terdiam,,
tak percaya terlebih lagi saat aku benar-benar beranjak dari tempat
dudukku,,,,,, aku tersenyum melihat ekspresinya yang masih belum beranjak dalam
kebingungannya.
The
end,,,
Inuyhaw irs ine
(29-04-2014),,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi para pembaca,,,, jangan lupa ya,,, comentnya,,,,,