BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini dunia pendidikan banyak
mengalami perkembangan. Terutama perkembangan penerapan model pembelajaran di
dalam kelas. Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat diterapkan, namun
yang perlu digaris bawahi disini adalah model pembelajaran tersebut haruslah
sesuai dengan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, konstruktivis dan
konseptual. Metode pembelajaran yang akan doterapkan haruslah sesuai dengan
ketiga pendekatan dalam kurikulum 2013.
Kurikulum yang telah ada yakni kurikulum
2013 adalah kurikulum yang baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Untuk itu
guru harus memiliki cara agar metode yang diterapkan di dalam kelas dapat
disesuaikan dan dapat diterima oleh semua siswa dalam pembelajaran.
Setiap siswa yang berbeda dalam kemampuan
dan potensinya, akan berbeda pula dalam menerima pembelajaran yang diterapkan
guru di dalam kelas, untuk itu perlu dilakukan suatu pendekan yang akan
membangun struktur kognitif siswa agar lebih potensial dan maksimal.
Metode
kedua yang dirasa cukup tepat dalam pembelajaran sejarah dan sesuai dengan
kurikulum 2013 yang mencangkup 3 pendekatan adalah metode pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI). Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang
diterapkan berdasaka masalaha yang harus dipecahkan oleh peserta didik atau
siswa.
Untuk
mengetahui lebih dalam bagaimana pembelajaran ini dapat diterapkan dalam
pembelajaran sejarah ada beberapa rumusan masalah yang harus dijawab seperti
dibawah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Metode Problem
Based Instruction (PBI)?
2. Bagaimanakah Penerapan Metode Problem
Based Instruction (PBI)?
3. Bagaimanakah Langkah-langkah Metode
Problem Based Instruction (PBI) ?
4. Apakah Kelebihan dan kelemahan
Metode Problem
Based Instruction (PBI) ?
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Problem Based
Instruction (PBI)
Dalam setiap pembelajaran di dalam
kelas, pasti setiap guru memiliki pandangan sendiri mengenai metode yang tepat
yang sesuai dengan kurikulum. Mata pelajaran sejarah adalah salah satu
pembelajaran public yang menyangkut masalah social dan humaniora. Mata
pelajaran sejarah tidak dapat dipraktekan dalam labolatorium atau bahakn
dteliti di dalamnya. Sejarah dalam arti istilah sendiri yang dimaksud dalam
bahsa arab adalah syajaratun yang berarti pohon, maka belajar sejarah adalah
belajar mengambil nilai bijak daripada masa lalu.
Mempelajari sejarah tidak semua siswa
menyukainya, bahkan banyak yang menyebut bahwa mata poelajaran sejarah adalah
mata pelajaran yang sangat membosankan, karan membicarakn sesuatu yang tidak
ada dan tidak mungki9n terulang kembali. Untuk itu sebagaai seorang guru perlu
memiliki suatu metode agar siswa dapat menerima mata pelajaran sejarah sebagai
mata pelajaran yang menarik dan ingin terus dipelajari.
Salah satu metode yang tepata dalam
mempelajari mata pelajaran sejaraah adalah metode Problem Based Instruction
(_PBI ). Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya
yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan
dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Dari pengertian diatas bahwa mata
pelajaran sejarah sangat cocok dengan metode PBI , karena sejarah adalah mata
pelajaran yang mengajarakan kepada kebijaksanaan setelah mengetahi makna yang
dalam dari sejarah itu sendiri.
2.2 Penerapan Metode PBI dengan
Pendekatan
konstruktivis
Teori belajar konstruktivis beranjak
dari psikologi perkembangan intelektual Piaget yang memandang belajar sebagai
proses pengaturan sendiri (self regulation)yang dilakukan seseorang dalam
mengatasi konflik kognitif.
Konflik kognitif timbul pada saat
terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara informasi yang di terima
siswa karena struktur kognitif yang telah dimilikinya. Adapun pengaturan
sendiri adalah proses internal unuk mencapai ekquilibrasi atau keselarasan yang
dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi. Sesuai dengan
pengertian metode PBI, untuk memcahkan sebuah permasalah agar sesuai dengan
makna kehidupan, maka pembelajaran sejarah cocok jika diterapkan dengan metode
PBI yang disesuaikan dengaan pendekatan konstruktivis. Konstruktivis sebagai
pendekatan sesuai dengan kurikulum 2013 akan lebih baik bagi peserta didik
untuk membangus struktur kognitif mereka untuk dimaksimalkan.
2.3 Langkah-langkah Metode Problem
Based Instruction (PBI)
Adapun langkah-langkah pembelajarannya
sebagai berikut :
1.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
2.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
(menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.
Guru membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi
tugas dengan temannya.
5.
Guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang
mereka gunakan.
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Problem
Based Instruction (PBI)
Kelebihan:
1.
Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar
sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik. Terutama siswa yang
aktif dan kritis, bagi siswa yang seperti itu pembelajaran dirasa akan sangat
menyenangkan. Karan seperti yang telah diketahui, manusia mempunyai rasa ingin
tahu yang tinggi, sehingga jika mereka telah menemukan apa yang mereka ingin
tahu, pasti ada nilai kepuasan tersendiri dalam diri mereka.
2.
Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan
siswa lain. Seperti hakekat manusia sendiri, bahwa manusia adalah makhluk
social yang membutuhkan orang lain, meskipun manussia juga sebagai makhluk
individu, manusia tidak akan bisa hidup senndiri. Maka belajar dengan metode
PBI, diharapakan kerja sama siswa akan semakin meningkat dan lebih baik. Karena
kerjasama melatih seseorang untuk tidak egois dan menang sendiri.
3.
Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
1.
Untuk siswa yang malas tujuan dari
metode tersebut tidak dapat tercapai.
2.
Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3.
Tidak semua mata pelajaran dapat
diterapkan dengan metode ini, namun untuk mata pelajaran sejarah dirasa cocok
dengan berbagai pertimbangan yang memungkinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
tgl 10-11-2014
Pendekatan_Pembelajaran.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi para pembaca,,,, jangan lupa ya,,, comentnya,,,,,