Kamis, 18 Desember 2014

Strategi Belajar Mengajar



BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang


    Dewasa ini dunia pendidikan banyak mengalami perkembangan. Terutama perkembangan penerapan model pembelajaran di dalam kelas. Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat diterapkan, namun yang perlu digaris bawahi disini adalah model pembelajaran tersebut haruslah sesuai dengan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, konstruktivis dan konseptual. Metode pembelajaran yang akan doterapkan haruslah sesuai dengan ketiga pendekatan dalam kurikulum 2013.
    Kurikulum yang telah ada yakni kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Untuk itu guru harus memiliki cara agar metode yang diterapkan di dalam kelas dapat disesuaikan dan dapat diterima oleh semua siswa dalam pembelajaran.
    Setiap siswa yang berbeda dalam kemampuan dan potensinya, akan berbeda pula dalam menerima pembelajaran yang diterapkan guru di dalam kelas, untuk itu perlu dilakukan suatu pendekan yang akan membangun struktur kognitif siswa agar lebih potensial dan maksimal.
    Metode debat adalah salah satu metode yang dapat diterapkan dan sesuai dengan pendekatan kurikulum 2013 yakni mencangkup 3 pendekatan, penekatan saintifik, konstruktivis dan konseptual.
    Sedangkan Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
1.2 Rumusan Masalah
          1. Apakah Pengertian Metode Debat ?
          2. Bagaimanakah Penerapan Metode Debat ?
          3. Bagaimanakah Langkah-langkah Metode Debat ?
          4. Apakah Kelebihan Metode Debat ?
          5. Apakah Kelemahan Metode Debat ?












BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Debat
          Dalam model pembelajaran Debate siswa juga dilatih bagaimana mengeluarkan pendapat seperti dalam model pembelajaran Think Pair and Share, perbedaannya adalah dalam debate situasi pembelajaran disengaja dibuat 2 kelompok yang berseberangan (pro dan kontra). Siswa dilatih mengutarakan pendapat/pemikirannya dan bagaimana mempertahankan pendapatnya dengan alasan-alasan  yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Bukan berarti siswa diajak saling bermusuhan, melainkan siswa belajar bagaimana menghargai adanya perbedaan.
          Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
          Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.
2.2 Penerapan Metode Debat,Diskusi
          Seperti yang telah dijelaskan dalam pengertian debat, debat merupakan metode pembelajaran yang diterapkan dalam kelas untuk melatih kemampuan kognitif dan kemampuan keterampilan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat di depan kelas. Metode debat adalah metode yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran sejarah. Sejarah sebagai salah satu mata pelajaran social, banyak membutuhkan materi dan bahan ajar yang luas. Apalagi mata pelajaran sejarah, adalah mata pelajaran mengenai masa lampau yang tidak dapat diulang kembali atau bahkan praktekan dalam masa sekarang. Sejarah sebagai suatu ilmu masa lamapu hanya ,memberikan kisah yang akan memunculkan berbagai pertanyaan.
          Pertanyaan itulah adalah sebuah masalah yang haarus diselesaikan dan dicari titik temunya, dan untuk mencari sebuah pemecahan masalah, diskusi dan debat adalah praktek pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran sejarah. Debat,diskusi adalah dua metode yang akan sangat cocok diterapkan, dua metode ini tidak dapat dipisahkan, debat dan dskusi walaupun berbeda, namun keduanya adalah dua metodde yang saling berkaitan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran sejarah.
2.3 Langkah-langkah Metode Debat,Diskusi
          Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut  :
          Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok peserta debat, yang satu pro dan yang lainnya kontra. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan oleh kedua kelompok diatas. Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan.Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai. Setelah semua jelas, maka metode diskusi yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajarn debat.
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Debat, Diskusi
    Penjelasan mengenai debat, diskusi memang belumlah mencangkup penjelasan yang rinci, namun yang perlu ditekankan adalah Kita harus berkonsentrasi dan membataskan diri pada pokok pikiran lawan bicara yang menjadi titik lemah. Maka berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan Metode Debat, Diskusi :
1.     Apabila posisi kita lemah maka kita tidak bisa mengemukakan argumentasi yang efektif, oleh karena itu kita harus selalu kemabali kepada titik lemah lawan bicara.
2.      Kita hanya boleh mengemukakan pembuktian apabila kita tahu pasti bahawa alasan lawan bicara tidak lebih kuat dari pada alasan kita.
3.     Apabila lawan menunjukkan argumentasi kita maka kita juga harus menunjukkan hal yang sama pada pihak lawan.
4.      Kita harus membedakan antara kesalahan yang terjadi antara hubungan dengan tata sopan santun dan kesalahan argumentatif yang dapat menjebak lawan bicara.
5.     Kita harus menunjukkan secara jelas kebenaran dan kekuatan kita, sebelum lawan melihat kelemahan kita.
6.     Pikiran atau ide itu tidak menentukan, yang menentukan adalah tindakan Mempergunakan suatu perbandingan atau suatu ungkapan, seluruh pikiran nampak tidak berbobot.
7.      Orang menanggapi argumentasi lawan hanya terhadap apa ynag dikatakan pertama atau yang terakhir.
8.     Orang yang ingin menemukan kesalahan pada pikiran lawan bicara, dia harus menyingkap sesuatu yang tidak pernah dimunculakan dalam debat itu.
9.     Apabila lawan bicara mau mengemukakan suatu hal yang khusus, maka kita harus mencoba menggeneralisasikannya.
10. Apabila ternyata bahwa pembuktian lawan itu kuat, maka kita harus mencoba memaparkannya kembali, tetapi dengan memanipulasikan akibat-akibatnya.
11. Seringkali seseorang dapat berhasil menang dalam debat,apabila dia menyerang berbagai pendapat yang muncul dengan cara mengejek.
12. Pengamatan yang tepat, pengertian yang dalam dan logika mengkarakterisasi suatu debat yang baik.
13. Debat dilatarbelakangi oleh sifat ingat diri dan menuntut satu disiplin rohani-akademis yang tinggi.
14. Berdebat berarti menundukkan lawan lewat argumentasi atau dengan kata lain menaklukan lawan bicara, tetapi dengan cara yang fair dan sportif sebagai mana pertandingan dalam olah raga.












DAFTAR PUSTAKA
Diakses tgl 5-10-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi para pembaca,,,, jangan lupa ya,,, comentnya,,,,,