BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini dunia pendidikan banyak mengalami
perkembangan. Terutama perkembangan penerapan model pembelajaran di dalam
kelas. Ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat diterapkan, namun yang
perlu digaris bawahi disini adalah model pembelajaran tersebut haruslah sesuai
dengan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, konstruktivis dan
konseptual. Metode pembelajaran yang akan doterapkan haruslah sesuai dengan
ketiga pendekatan dalam kurikulum 2013.
Kurikulum yang telah ada yakni kurikulum
2013 adalah kurikulum yang baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Untuk itu
guru harus memiliki cara agar metode yang diterapkan di dalam kelas dapat
disesuaikan dan dapat diterima oleh semua siswa dalam pembelajaran.
Setiap siswa yang berbeda dalam kemampuan
dan potensinya, akan berbeda pula dalam menerima pembelajaran yang diterapkan
guru di dalam kelas, untuk itu perlu dilakukan suatu pendekan yang akan
membangun struktur kognitif siswa agar lebih potensial dan maksimal.
Metode debat adalah salah satu metode yang
dapat diterapkan dan sesuai dengan pendekatan kurikulum 2013 yakni mencangkup 3
pendekatan, penekatan saintifik, konstruktivis dan konseptual.
Sedangkan Metode pembelajaran diskusi adalah
proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling
bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan
masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan
metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne &
Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya,
dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam
pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi
pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan
ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas
pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Metode Debat ?
2. Bagaimanakah Penerapan Metode Debat
?
3. Bagaimanakah Langkah-langkah Metode
Debat ?
4. Apakah Kelebihan Metode Debat ?
5. Apakah Kelemahan Metode Debat ?
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Debat
Dalam model pembelajaran Debate siswa
juga dilatih bagaimana mengeluarkan pendapat seperti dalam model pembelajaran
Think Pair and Share, perbedaannya adalah dalam debate situasi pembelajaran
disengaja dibuat 2 kelompok yang berseberangan (pro dan kontra). Siswa dilatih
mengutarakan pendapat/pemikirannya dan bagaimana mempertahankan pendapatnya
dengan alasan-alasan yang logis dan
dapat dipertanggungjawabkan. Bukan berarti siswa diajak saling bermusuhan,
melainkan siswa belajar bagaimana menghargai adanya perbedaan.
Metode debat merupakan salah satu
metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik
siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa
dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang.
Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang
lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang
ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan
kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi
setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan
mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada
dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran
kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa
saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling
tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang
dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan
menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan
peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut
mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder),
pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau
fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.
2.2 Penerapan Metode Debat,Diskusi
Seperti yang telah dijelaskan dalam
pengertian debat, debat merupakan metode pembelajaran yang diterapkan dalam
kelas untuk melatih kemampuan kognitif dan kemampuan keterampilan untuk
berkomunikasi dan menyampaikan pendapat di depan kelas. Metode debat adalah metode
yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran sejarah. Sejarah sebagai salah satu
mata pelajaran social, banyak membutuhkan materi dan bahan ajar yang luas.
Apalagi mata pelajaran sejarah, adalah mata pelajaran mengenai masa lampau yang
tidak dapat diulang kembali atau bahkan praktekan dalam masa sekarang. Sejarah
sebagai suatu ilmu masa lamapu hanya ,memberikan kisah yang akan memunculkan
berbagai pertanyaan.
Pertanyaan itulah adalah sebuah
masalah yang haarus diselesaikan dan dicari titik temunya, dan untuk mencari
sebuah pemecahan masalah, diskusi dan debat adalah praktek pembelajaran yang
cocok untuk pembelajaran sejarah. Debat,diskusi adalah dua metode yang akan
sangat cocok diterapkan, dua metode ini tidak dapat dipisahkan, debat dan
dskusi walaupun berbeda, namun keduanya adalah dua metodde yang saling
berkaitan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran sejarah.
2.3 Langkah-langkah Metode Debat,Diskusi
Adapun langkah-langkah pembelajarannya
sebagai berikut :
Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok
peserta debat, yang satu pro dan yang lainnya kontra. Guru memberikan tugas
untuk membaca materi yang akan diperdebatkan oleh kedua kelompok diatas.
Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk
berbicara saat itu, kemudian setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra.
Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap
pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan. Guru menambahkan
konsep/ide yang belum terungkapkan.Dari data-data yang diungkapkan tersebut,
guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang
ingin dicapai. Setelah semua jelas, maka metode diskusi yang tidak dapat
dipisahkan dalam pembelajarn debat.
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode
Debat, Diskusi
Penjelasan mengenai debat, diskusi memang
belumlah mencangkup penjelasan yang rinci, namun yang perlu ditekankan adalah Kita
harus berkonsentrasi dan membataskan diri pada pokok pikiran lawan bicara yang
menjadi titik lemah. Maka berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan Metode
Debat, Diskusi :
1.
Apabila posisi kita lemah maka kita
tidak bisa mengemukakan argumentasi yang efektif, oleh karena itu kita harus
selalu kemabali kepada titik lemah lawan bicara.
2.
Kita hanya boleh mengemukakan pembuktian
apabila kita tahu pasti bahawa alasan lawan bicara tidak lebih kuat dari pada
alasan kita.
3.
Apabila lawan menunjukkan argumentasi
kita maka kita juga harus menunjukkan hal yang sama pada pihak lawan.
4.
Kita harus membedakan antara kesalahan yang
terjadi antara hubungan dengan tata sopan santun dan kesalahan argumentatif
yang dapat menjebak lawan bicara.
5.
Kita harus menunjukkan secara jelas kebenaran
dan kekuatan kita, sebelum lawan melihat kelemahan kita.
6.
Pikiran atau ide itu tidak menentukan, yang
menentukan adalah tindakan Mempergunakan suatu perbandingan atau suatu
ungkapan, seluruh pikiran nampak tidak berbobot.
7.
Orang menanggapi argumentasi lawan hanya
terhadap apa ynag dikatakan pertama atau yang terakhir.
8.
Orang yang ingin menemukan kesalahan
pada pikiran lawan bicara, dia harus menyingkap sesuatu yang tidak pernah
dimunculakan dalam debat itu.
9.
Apabila lawan bicara mau mengemukakan
suatu hal yang khusus, maka kita harus mencoba menggeneralisasikannya.
10. Apabila
ternyata bahwa pembuktian lawan itu kuat, maka kita harus mencoba memaparkannya
kembali, tetapi dengan memanipulasikan akibat-akibatnya.
11. Seringkali
seseorang dapat berhasil menang dalam debat,apabila dia menyerang berbagai
pendapat yang muncul dengan cara mengejek.
12. Pengamatan
yang tepat, pengertian yang dalam dan logika mengkarakterisasi suatu debat yang
baik.
13. Debat
dilatarbelakangi oleh sifat ingat diri dan menuntut satu disiplin rohani-akademis
yang tinggi.
14. Berdebat
berarti menundukkan lawan lewat argumentasi atau dengan kata lain menaklukan
lawan bicara, tetapi dengan cara yang fair dan sportif sebagai mana
pertandingan dalam olah raga.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
tgl 5-10-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi para pembaca,,,, jangan lupa ya,,, comentnya,,,,,