BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Isme-isme
yang berkembang dan lahir di dunia Dalam sejarah perkembangannya, Imperialisme
muncul dalam berbagai jenis. Jenis-jenis imperialisme dapat dibagi berdasarkan
waktu munculnya dan tujuan penguasaannya. Berdasarkan waktu munculnya,
jenis-jenis imperialisme antara lain sebagai berikut:
1.
Imperialisme Kuno: Imperialisme kuno
berlangsung sebelum terjadinya revolusi industri dengan tujuan mencapai
kejayaan (glory), memiliki kekayaan (gold) dan menyebarkan agama (gospel).
Contoh negara yang menganut imperialisme kuno seperti Portugis dan Spanyol.
2.
Imperialisme Modern: Imperialisme modern
berlangsung setelah revolusi industri. Munculnya imperialisme modern disebabkan
oleh keinginan negara penjajah mengembangkan perekonomiannya. Contoh negara
yang menganut pola imperialisme modern adalah Inggris.
Selanjutnya,
jenis-jenis imperialisme berdasarkan tujuan penguasaannya dibagi menjadi:
1.
Imperialisme Politik: Imperialisme
politik adalah upaya untuk menguasai seluruh kehidupan politik dari negara
lain. Negara yang dikuasai itu merupakan daerah jajahan dalam arti yang
sesungguhnya. Ketika nasionalisme muncul dan semakin berkobar, maka
imperialisme politik bersembunyi dalam bentuk protektorat dan mandat.
2.
Imperialisme Ekonomi: Imperialisme
ekonomi adalah suatu upaya untuk dapat menguasai perekonomian negara lain.
Imperialisme ekonomi berusaha mewujudkan zona-zona ekonomi di negara jajahan
yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi negara penjajah.
3.
Imperialisme Kebudayaan: Imperialisme
kebudayaan adalah suatu upaya untuk menguasai mentalitas dan jiwa dari negara
lain. Kebudayaan suatu bangsa tercermin dari mentalitas dan jiwa bangsa
tersebut. Apabila mentalitas dan jiwa bangsa itu diubah, maka terjadi perubahan
kebudayaan pada bangsa itu.
4.
Imperialisme Militer: Imperialisme
militer adalah suatu upaya untuk menguasai daerah-daerah dari negara lain yang
dianggap strategis dengan menggunakan kekuatan angkatan bersenjata. Pada daerah
yang dianggap strategis, negara imperialis membangun pangkalan militer.
Pembangunan pangkalan militer ini bertujuan untuk menjamin kepentingan ekonomi
dan keamanan daerah tersebut dari ancaman militer negara imperialisme lainnya,
yang juga memiliki daerah tersebut.
Pembahasan Imperialisme mengai waktu munculnya dan
jenis-jenisnya, akan mempermudah bagaaimana memamahami dan menganalisis perkembangan
imperialism dan konsep dasar imperialism yang telah berkembang di Dunia dan di
Indonesia. Perkembangan imperialism merupakan isme-isme yang akan merusak
tatanan kehidupan masyaraat jika tetap dipertahankan dalam perkmebangan
kehidupan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Hakikat Imperialisme ?
2. Bagaimanakah Perkembangan Imperialisme
di Dunia ?
3. Bagaimanakah Perkembangan Imperialisme
di Indonesia ?
4. Bagaimanakah Imperialisme menurut Anda
(Penulis) ?
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Imperialisme
Istilah imperialisme yang
diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830-an ,imperium Napoleon Bonaparte. Pada
tahun 1830-an, istilah ini diperkenalkan oleh penulis Inggris untuk menerangkan
dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukan oleh Kerajaan Inggris. Orang
Inggris menganggap merekalah yang paling berkuasa (Greater Britain) karena
mereka telah banyak menguasai dan menjajah di wilayah Asia dan Afrika.
Mereka menganggap bahwa penjajahan
bertujuan untuk membangun masyarakat yang dijajah yang dinilai masih
terbelakang dan untuk kebaikan dunia. Imperialisme merujuk pada sistem
pemerintahan serta hubungan ekonomi dan politik negara-negara kaya dan berkuasa
, mengawal dan menguasai negara-negara lain yang dianggap terbelakang dan
miskin dengan tujuan mengeksploitasi sumber-sumber yang ada di negara tersebut
untuk menambah kekayaan dan kekuasaan negara penjajahnya. Imperialisme
menonjolkan sifat-sifat keunggulan (hegemony) oleh satubangsa atas bangsa lain.
Tujuan utama imperialisme adalah menambah hasil ekonomi.
Imperialisme yaitu perluasan daerah
kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan kekaisaran atau imperium. Atau dengan
kata lain imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu
negara terhadap negara lain, yang bertujuan untuk kepentingan negara penjajah. Dari
pengertian imperium itulah muncul pengertian imperialisme dan yang melaksanakan
adalah imperator.
Berdasarkan
waktu, imperialisme dibedakan menjadi dua yaitu kuno dan modern. Imperialisme
kuno berlangsung sebelum revolusi industri dengan tujuan Gold, Glory Dan
Gospel. Imperialisme modern berlangsung setelah terjadinya revolusi industri
dengan mementingkan masalah ekonomi.
Sifat dari kedua imperialisme di atas
adalah sama, hanya sistemnya yang berbeda. Sifat hakikinya berupa nafsu serakah
untuk mendapatkan kekayaan. Kekayaan yang dikejar pada masa imperialisme kuno
biasanya berwujud emas atau logam mulia lainnya misalnya perak. Sistem yang
mendukungnya adalah merkhantilisme di mana dalam prakteknya melakukan monopoli,
kerja paksa dan sebagainya. Sedangkan pada imperialisme modern didukung oleh
industrialisme serta perdagangan bebas, serta upah buruh yang sangat minim,
tanpa memilik hak dalam produksi.
Imperialisme berasal dari kata latin
“imperare” yang artinya menguasai. Orang yang menguasai disebut imperator yang
berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator.
Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar
mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu
sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan
dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan
pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah.
Walaupun kolonialisme dan imperialisme
berasal dari kata dan pengertian yang berbeda, namun dalam prakteknya berarti
satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain. Kolonialisme lebih
diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan
imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya
2.2 Imperialisme di Dunia
Negara-negara imperialis ingin
memperoleh keuntungan dari negeri yang mereka kuasai karena sumber ekonomi
negara mereka tidak mencukupi. Selain faktor ekonomi, terdapat satu kepercayaan
bahwa sebuah bangsa lebih mulia atau lebih baik dari bangsa lain yang dikenal
sebagai ethnosentrism. Contoh bangsa Jerman (Arya) dan Italia. Faktor lain yang
menyumbang pada dasar imperialism adalah adanya perasaan ingin mencapai taraf
sebagai bangsa yang besar dan memerintah dunia, misalnya dasar imperialisme
Jepang. Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebuadayaan
Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan hanya dilihat
sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi
faktor pendorong pembaharuan-pembaharuan yang dapat menyumbang kearah pembinaan
sebuah bangsa seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan sistem
pemerintahan
Sarjana Barat membagi imperialisme
dalam dua kategori yaitu imperialism kuno dan imperialisme modern. Imperialisme
kuno adalah negara-negara yang berhasil menaklukan atau menguasai negara-negara
lain, atau yang mempunyai suatu imperium seperti imperium Romawi, Turki Usmani,
dan China, termasuk spanyol,Portugis, Belanda, Inggris dan Perancis yang
memperoleh jajahan di Asia, Amerika dan Afrika sebelum 1870.
Tujuan imperialisme kuno adalah selain
faktor ekonomi (menguasai daerah yang kaya dengan sumber daya alam) juga
termasuk didalamnya tercakup faktor agama dan kajayaan . Sedangkan Imperialisme
modern bermula setelah Revolusi Industri diInggris tahun 1870-an. Hal yang
menjadi faktor pendorongnya adalah adanya kelebihan modal dan Barang di
negara-negara Barat. Selepas tahun 1870-an , negara-negara Eropa berlomba-lomba
mencari daerah jajahan di wilayah Asia, Amerika dan Afrika. Mereka mencari
wilayah jajahan sebagai wilayah penyuplai bahan baku dan juga sebagai daerah pemasaran
hasil industri mereka. Dasar Imperialisme ini dilaksanakan demi agama, mereka
menganggap bahwa menjadi tugas suci agama untuk menyelamatkan manusia dari
segala macam penindasan dan ketidakadilan terutama di negara-negara yang
dianggap terbelakangseperti para misionaris Kristen yang menganggap misi
penyelamat ini sebagai The White Man Burden. Diantara faktor-faktor yang
melatar belakangi munculnya imperialisme adalah factor dan ekonomi.
2.3 Imperialisme di Indonesia
Perkembangan imperialism di Indonesia
sendiri terjadiketika Belanda mengarahkan kapal pembajaknya ke Indonesia, waktu
itu negeri mereka hanyalah negeri petani dan tukang warung kopi yang
kecil-kecil. Sebagai Negara yang tidak memiliki sumber daya alam yang cukup
seperti mempunyai bahan dasar untuk industri besar, yakni arang, besi dan
kapas. Belanda tidak mempunyai tanah jajahan sehingga Negara Belanda mencari
daerah jajahan untuk memperluas kekuasaan.
Sebelum datang Kompeni Hindia-Timur,
orang Tionghoa, Hindu-Arab (lama-kelamaan) menjadi orang Jawa atau
setidak-tidak terus tinggal di negeri ini, tetapi bangsa Belanda datang ke
Indonesia dan balik ke negerinya dengan karung yang penuh berisi. Di sana
dihambur-hamburkan uang Indonesia dan di sanalah mereka menyedot dana
pensiunnya dari peti uang Indonesia. Imperialism yang dilakukan Belanda di
Indonesia dari sumber daya alamnya membuat bangsa Indonesia menjadi bagian dari
Negara jajahan Hindia-Belanda. Belanda berkembang menjadi Negara industri yang
maju yang menyamai kekuasaan Inggris dan Amerika.
Belanda menggunakan politik liberal
terhadap orang Jawa atau Indo-Jawa serta bangsawan Jawa. Dengan demikian,
kemajuan politik dan ekonomi sebagai sekarang terjadi di Filipina dan India,
boleh juga terjadi di Indonesia. Meskipun Belanda semenjak 20 tahun belakangan
ini mulai mengindustrialisasi Indonesia, tetapi tujuannya tetap monopoli.
Kapitalnya tetap kapital luar negeri. Jurang antara penjajah dan si terjajah
sekarang masih tetap sebagai di zaman Daendels dan van den Bosch. Hanya suara
revolusi yang gemuruh sajalah yang dapat menimbun jurang yang dalam itu.
Tetapi karena hal inilah maka
Indonesia dan negeri-negeri Asia yang lain kelak memberi selamat kepada
imperialisme yang dipertahankan Belanda itu. Sebab dari pertentangan sosial
yang tajam di Indonesia itu, satu masa niscaya akan timbul kodrat baru yang
dapat melepaskan Indonesia dan seluruh Asia dari tindakan Barat untuk
selama-lamanya. Imperialisme ditinjau dari segi etimologis berasal dari kata
Latin imperare yang artinya memerintah atau menguasai. Kekuasaan untuk
memerintah (imperare) disebut imperium dan raja yang memerintah disebut
imperator. Pada periode penaklukan kebesaran seorang raja diukur berdasarkan
luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya
dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut
imperialisme, dan selanjutnya berkembang pengertian lain sebagaimana yang kita
kenal sekarang ini.
Imperialisme
menurut isitilah (terminologis) ialah politik menguasai negara lain untuk
kepentingan negara penjajah.
Imperialisme
Kuno (Ancient Imperialism)
Imperialisme
kuno adalah upaya suatu negara mencari tanah jajahan karena terdorong 3G (gold,
gospel, glory). Gold adalah mencari kekayaan berupa logam mulia, emas dan
perak, termasuk rempah-rempah, gospel, yaitu menyebarkan agama Nasrani, dan
glory, yakni untuk kejayaan negeri induknya. Imperialisme kuno melakukan praktek
penjajahan yang amat buruk, mereka mengangkut sebesar-besarnya kekayaan alam
tanah jajahan ke negara penjajah, tanpa memedulikan nasib rakyat jajahan.
Pelopor imperialisme kuno adalah Portugis dan Spanyol.
2.4 Imperialisme Menurut Penulis
Imperialism sebagai sebuah keyakinan
untuk memeperoleh kekuasaan dengan cara yang beragam, bahkan menguasai Negara
lain dan memanfaatkan Negara lain demi kepentingan sendiri, tidaklah sesuai
dengan moralitas yang berkembang dalam masyarakat.
Pada hakekatnya imperialism merupakan
hal yang sangat dipertentangan dan sangat merugikan Negara-negara jajahan yang
dikuasai. Meskipun itu imperialism sebagai ideology yang berkembang memang
tidak bisa dihapuskan, namun perkembangannya perlu untuk sedikit dikontrol.
Akan jauh lebih baik jika menggunakan imperialism sebagai faham yang membangun
kekuatan bangsa dan memperbaiki bangsa lain tanpa menguasainya namun dengan
cara memebrikan sumbangsih dari segi teknologi dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
pada tgl 27-10-2014
Harvey, David.
Imperialisme Baru [Genealogi dan Logika Kapitalisme Kontemporer]. Jakarta:
Resistbook.
Ted Sprague. 2011.
Imperialisme sebagai sebuah tahapan khusus dari kapitalisme
V.I. Lenin (1916). Tersedia di:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi para pembaca,,,, jangan lupa ya,,, comentnya,,,,,