Selasa, 16 Juli 2013

Paradigma Senandung Cinta,,,, episode terakhir,,,,

* Love Forever *

Part 5

Dian kembali tertunduk,,, rasanya ia tak bisa mempercayai apa yang yekti katakan. mana mungkin dia harus menunggu lebih lama lagi,,,, 9 tahun cukup baginya. cukup untuk merasakan rasa sesal dan rindu, mana mungkin ia sanggup untuk merasakan hal itu untuk yang kedua kalinya sekadar membayangkan saja ia tak sanggup, bagaiman jika itu benar-benar terjadi.


***
pagi terasa buram,, apalagi sejak lamaran yekti 2 hari lalu yang belum ia jawab. rasanya ia tak ingin bertemu pagi atau bertemu waktu, sulit rasanya bagi dian untuk menjawab kenyataan. karna yang ada hanya manis dan pahit. yang ia sadari hanyalah cinta baginya hanya guguran daun yang menguning, terhempas oleh angin dan terjatuh karna kerapuhannya.
"ma,, aku berangkat dulu,,,," ujar dian,,,
"sarapan dulu dian,,,, jangan berlaku seperti ini,, mama harap kamu tidak menyesali apa yang jadi pilihan kamu,,,,,,"
"iya ma aku tahu,,,, tapi entahlah aku butuh waktu untuk memikirkannya,,,,,"
"iya,, itu terserah kamu,, tapi jika kamu begini,, yekti pasti merasakan hal yang sama,,,,,"
"heem,, aku berangkat assalamualaikum,,,,"

hari ini di kantornya begitu sibuk,, apalgi di jalanan banyak mahasiswa berdemo,, maklum hari ini adalah hari anti korupsi. biasanya dian selalu banyak komentar dengaan apa yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa itu,,, tapi diam adalah hal yang cukup baginya,, karna hatinya sedang tak ingin membicarakan apapun.
tak lama taksi yang mengantarnya berhenti tepat di depan kantornya, padahal rasanya ia ingin tetap berada dalam taksi itu lebih lama tanpa memikirkaan yekti atau siapapun. walaupun harapannya itu terlalu menyedihkan bila di ingat lagi.
"masaih pak,,,"
"iya neng sama-sama" setelah mmbayar ongkos taksi,, dari kejauhan seseorang telah memanggilnya. sepertinya ada erusan penting yang harus ia sampaikan pada diaan.
"10 menit,, kamu terlambat lagi sepeuluh menit,,,, "
"ach... maafkan aku,,, kamu tahu jalanan ramai dengan mahasiswa yang demo,,,, " ujar dian menjelaskan,,,,
"hach demo,, sepagi ini,,?" ujar ajeng,,,,
"kau kira?,,, tentulah,,"
"benarkah?,,, ach aku baru taahu jika haari ini hari aanti korupsi,,,, paantas saja banyak reporter datang untuk menanyakan kasus-kasus korupsi yang belum tuntas,,,,,," ujar ajeng,,, polosnya,,,,
"heemmm kau ini,,, tapi ada apa kamu memaanggilku,,,, apa ada urusan penting?,,,"
"ow  iya,, aayo masuk dulu,,, aku dengar kamu masih patah hati ya,,,,,"
"hem ajeng,, jangan mulai hal itu lagi,,,,, kau ini teman atau bukan sich,,,,,"
"hahaha,, bukan iya aku tahu, tapi aku tak memanggilmu untuk itu,,,, bu faiq sepertinya sedang memanggilmu,,,, heem matherlion itu,,,hich serem,,,,," ujar ajeng yang berbisik soaal bosnya yang agak jutek itu pada dian.
"hach,,, apalagi,, pasti ada yang salah lagi denganku,,,,,,"
dian menghela nafas dalam-dalam sebelum ia bertemu dengan bosnya itu,, ia takut ia tak bisa mengontrol emosi,, lagipula moodnya sedang gak banget. ia takut ia akan berdebat seperti sebelum-sebelumnya dengan orang jutek itu,,,,,
"permisi,,,"
"iya masuk,,," jawabnya judes,,,
"maaf bu faiq,, apa anda memanggil saya?,,,,"
"iya,, duduklah,,, tenang aku tidak akan mengomentari pekerjaanmu,,,,, aku punya tawaraan bagus untuk pekerjaanmu ke depan,,,,," ujarnya sembari asyik dengan tabletnya,,,
"tawaran ?,,, tawaran apa?...."
"pemerintah memberikan dana bagi kita, dana itu untuk study banding ke china,,,, aku hanya memberi kesempatan satu kali ,, jadi aku harap jangan menolak ini,,, jika kau menolak lebih baik risaint saja,,,," ujarnya ketus,,,,
"ehmmm china?,,, berapa lama?,,,"tanya dian,
"mungkin 1 bulan,,, jika iya maka lusa depaan akan aku berangkatkan,,,,,,"
"lalu anda,,?,,, apaa ibu tidak ikut,,,,?"
"ach,, aku sudah bosan ,,, lebih baik aku berikan kepada orang-orang yang masih punya sedikit pengalaman sepertimu,,,,, ajeeng juga ikut,,, jadi tenang aku tak membiarkanmu sendiri tanpa teman,,,,"
"ach,, ajeng,, baiklah aku terima tawaran itu,," ujar dian memutuskan,,,,
"ajrng benar-benar,, dia sudah tahu,, awas jika aku bertemu nanti ya,," ujar ian dalam hati,, lantas ia meninggalkan tempat itu dengan dan ingin segera,,,,


***
malam ini begitu senyap nan sepi,, padahal jakarta begitu ramai,, tapi baginya hanya kesepian yang tak bisa memecah hening dalam kesendiriannya. ia tak bsa paham dengan apa yang terjadi, tapi ai mencoba menjadi yang tegar. angin seolah menghempasnya jauh,,,, menyapu langit-langit rindu dan menyamarkannya. mungkin hanya perasaan cinta yang sesekali menyibakkan dirinya dalam rindu.
esok adalah lusa yang ia tunggu, dan hari ini ia akan menyelesaikan urusannya dengan yekti. ia sudah tiba 10 menit lebih awal dari janjian di cafe rosalina, namun raut wajahnya sudah kembali menjadi dian yang seperti biasa,,,, entahlah apa yang bisa ia lakukan hanyalah menunggu kepastian takdir yaang akan membawanyaa,,,,
yekti datang dengan terbopoh-bopoh,, ia merasa sudah datang terlambat,,
"maaf aku terlambat,,,"
"tidak,,, aku saja yang datang lebih awal,,," ujar dian dingin,,,,
"kamu mau pesan minum apa?,," tanya yekti,,,
"aku sudah memesannya untuk kita berdua,, (ujar dian,,,,),,, aku memintamu datang kesini untuk membicarakan hal lalu,,(ujar dian,,,,, ia diam sejenak untuk menghela nafas ,,,,, ) ehm aku rasa,,,, aku tidak bisa menerima lamaranmu,,,,, kau bilang kau sendiri tak tahu akan seberapa lama kau ada disana?,,, haruskah aku menunggu lebih lama lagi,,?.."
yekti terdiam dalam bisunya, ia memahami apa yang dian rasakan,,,, tapi sejujurnya itu bukan yang ia haraapkan,,,"baiklah jika memang itu yang kamu inginkan,,,, aku bisa menerimanya,,, tapi aku juga sama sepertimu,,, aku juga menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan apa yang aku harap darimu,,,, jika memang kamu tak bisa menunggu ketidakpastianku,,, aku bisa menerimanya,,, tapi sampai kapanpun aku masih bisa menerimamu,,,,," ujar yekti yang lantas meninggalkan dian ,,,,,
"hanya itu,, bahkan dia tak berusaha untuk meyakinkanku,,,, hahhaa aku sungguh tak percaya,,,," ujar dian,,,, namun tetap saja buliran air mata jatuh perlahan,, walau tanpa ia sadari ia sudah tersedu,,,, ia telah hancur dalam kesendiriannya,,, mungkin benar ia telah hancur menjadi berkeping-keping, yach tak ada yang bisa ia lakukan ,,,,, bahkan yekti tak mengatakan kapan ia akan pergi ke Australi,,, mungkin hari itu adalah besok,,,,,
bandara internasional soekarno-hatta menjadi hari perpisahan bagi mereka berdua,,, mungkin dian tak bisa mengerti,,, tapi bukan berarti dia tak memahami,, bila memang tuhan telah menakdirkan, maka perpisahan kecil ini bukanlah suatu masalah besar,,,,
"benarkah kamu menolak lamran yekti?,,, apa itu tidak terlalu bodoh?,,, siapa lagi yang mau menerima gadis angkuh sepertimu selain yekti,,," ujar ajeng meranggas,,
"entahlah bila memang ini bukan jalan yang baik,,, pasti aku akan menemukan jalan yang lain,,,," ujar diaan,,,seolah memberi pertanyaan yang tak dimengerti ajeng...
"hach sudahlah aku tak mengerti ,, kau ini terlalu melankolis,,, ehm china i wait me...." ujar ajeng lagi dengan polosnya,,,,,,


***
1 bulan berlalu....
 bandara international beijing
"bagaimana apa kamu sudah beenar membeli tiketnya,,,?" tanya ajeng sedikit rempong,,,,
"iya ini benar bandar internasional kingsford smith " ujar dian,,,
"oke guys semangat  aku selalu mendukungmu,,,,,, semangat.." ujar ajeng,,,, dari bandara
Běijīng Shǒudū Guójì Jīchǎng dian akan menuju ke autralia,, di sydney tepatnya,,,,, mungkin ini belum terlambat,,,,,,,,,
setelah berjam-jam perjalanan dan sempat transit di bandara soekarno-hatta jakarta akhirnya dian tiba juga di international bandara di kota sydney,, ini adalah kali pertama dia tiba di sydney. ehm ia dian sedikit bingung,, namun ia tidak pergi sendiri, ia datang dengan kakak perempuan yekti. desy memang sudah sering ke australia untuk mengunungi yekti,, maka dia dengan senang hati mau mengantarkan dian.
"sudah jangan gugup,, aku yakin yekti juga masih sama menunggumu ,,,," ujar kak desy,,,,
dian hanya tesenyum menanggapi kak desy,, ia memang benar-benar takut,,,

bulan-bulan ini sudah memasuki musim-musim dingin, termasuk sydney.. saat baru tiba di bandara,, salju sudah mulai turun. mereka datang sengaja tidak memberi tahu yekti,, ini adalah kejutan untuknya,,, memang sangat terlambat bagi dian untuk menyadari bahwa da benar-benar mencintai yekti,, bahkan rela menunggu waktu yang lama demi seseorang itu.
kak desy meminta yekti datang di alun-alun kota sydney,,
"aku ingin bicara datanglah ke  Hyde park" sms yang dikirim desy untuk yekti,,, tak lama yekti membalasnya,, "iya,, tapi aku sedikit sibuk,, mungkin aku datang terlambat"




2 jam dian sudah menunggu bahkan,,, sore sudah hampir gelap,,, tapi ia yakin yekti pasti akan datang,,,,,,


"hach,, dia pasti datang,,, bersabarlah dian,," ujar dian,,,,
"tentu,, tentu aku akan datang" tiba-tiba seseorang itu,,, menjawab gumaman dian,,,,
"dian masih tertegun tak percaya,, hatinya becampur sesal,, malu,, benci dan rindu,,,,,"
"maaf aku selalu datang terlambat......" dian masih terdiam,,, lantas yekti mendekatinya dan memeluknya erat,,,,,,(so sweettt),,,
"maafkan aku yang terlambat menyadari perasaanku sendiri,,, maafkan aku juga yang telah membuatmu dalam posisi yang sulit,," ujar dian sembari terisak,,,
"iya,, maafkan aku pula,,,, my sweety,,,, "
tak berselang lama ribuan kembang api menghiasi langit-langit Hyde Park,,, ehm betapa indahnya di musim dingin ini,,, entah mengapa malam ini salju tak nampak sekalipun,,,, mereka berpelukamn lama,,, bahkan sampai tak menyadari jika ini di publik orang australi,,,,,
"apa kamu tak ingin melepaskan aku?,,,"
"tidak,, aku ingin seperti ini lebih lama,,," ujar dian,,,
"baiklah,,, you will marry me,,,,," sentak dian lantas melepas pelukannya,,, sejenak ia menatap yekti dalam-dalam,,, dan memeluknya kembali,,,,
"yes,,, i will marry you,,,, love you,,,,,"
"i love you too,," ujar yekti,,,,

"hec,,hech sudah-sudah jangan terlalu lama berpelukan,,,, kalian ini memalukan berpelukan di depan umum,,,," ujar ajeng dari kejauhan,,,,
"ajeng,,, bu faiq,," dian terkejut saat melihat beberapa temannya dan bossnya....... ia merasa tak percaya,,,,

"kenapa kalian datang kesini,,," tanya dian,,,
"ehm,,, kamu tak tahu,,,, baru sampai di bandara soekarna,,, aku mendapat undangan pernikahan,,,,, itu sungguh menyebalkan bukan,,?,,,.," ujar ajeng,,,,

entahlah dian sungguh t
ak bisa mengatakan apa-apa... ini adalah hari yang membahagiakan bagi mereka berdua,,, yah ini adalah pesta pernikahan sebelum akad pernikahan di langsungkan,,,
malam ini mereka menikmati barbeque di tepi danau yang indah di sydney,,,, menikmati kembang api dan tentunya salju yang turun tiba-tiba,,,,,,,

cinta sungguh luar biasa indahnya,,, terkadang memang pengharapan tak sesui dengan keiinginan,, tapi jika tetap yakin,, maka cinta itu bukan hanya sekadar harapan,,,,,,



*Love Forever*




the end,,,,
Ok guys gimana seru kan,,,, ehm sudah dulu ya,,, ini cerita persembahan eni buat kawan-kawan ,, tetep semangat ya,,,, good job right,,,,
Go Ma Weo......
daeme to bebgetseumnida,,,,,,,,,,,,,,,,



1 komentar:

Bagi para pembaca,,,, jangan lupa ya,,, comentnya,,,,,